cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
English Language and Literature
ISSN : -     EISSN : 23023546     DOI : -
Core Subject : Education,
ENGLISH LANGUAGE AND LITERATURE: E- JOURNAL English Language and Literature Study Program of FBS UNP. Volume 1, Number 1, September 2012, ISSN 2302-3546. English Language and Literature Study Program journal is published three times a year (March, June, and September). It consits of scientific article and the result of reserach about language, literature and arts field.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2013): SERIE : A" : 9 Documents clear
ANALYSIS OF LANGUAGE STYLE FOUND IN NOVEL THE LAST TYCOON WRITTEN BY F. SCOOT FITZGERALD Dila Sapriani; Hermawati Syarif; Havid Ardi
English Language and Literature Vol 2, No 1 (2013): SERIE : A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.319 KB) | DOI: 10.24036/ell.v2i1.2393

Abstract

Penelitian ini mendiskripsikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan bahasa dalam novel The Last Tycoon ini. Sumber data dikumpulkan dari percakapan dari setiap karakter dalam novel The Last Tycoon. Dari hasil analisis, novel ini menggunakan tujuh jenis gaya bahasa yaitu, formal, informal, casual, colloquial, consultative, intimate, dan slang style. Kemudian pada novel ini ditemukannya beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan pemilihan bahasa pada novel The Last Tycoon yaitu faktor topic, relationships,setting, dan participants. Pada novel ini ada 104 percakapan yang ditemukan oleh peneliti yang paling tinggi frekuensi gaya bahasanya dapat diurutkan sebagai berikut, informal 29.80%, colloquial 23.7%, formal 14.42%, slang 11.5%, consultative 10.5%, intimate 6.7%, casual 3.8% dan 0% frozen style. Kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kata tersebut yang paling tinggi frekuensinya adalah topic 40.38%, setting 21.15%, participants/relationships 35.35%, 10.5%. jadi penggunaaan bahasa yang paling tinggi frekuensinya adalah informal style dan faktor yang mempengaruhinya adalah faktor topic.Kata kunci: Sociolinguistics, Language Style, The Last Tycoon novel.
POETIC EXISTENCE: WRITING POETRY AS THE MANIFESTATION Dia Anggraini, Delvi Wahyuni (p: 44-57)
English Language and Literature Vol 2, No 1 (2013): SERIE : A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ell.v2i1.2392

Abstract

Setiap individu memiliki masa lalu yang buruk dalam hidupnya. Sebagian individu mampu belajar  dan merubah masa lalu yang buruk untuk  mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Di sisi lain, sebagian individu menyimpan masa lalu yang buruk tersebut seperti represi terhadap suatu masalah yang tidak terselesaikan. Novel The Bruise (2008)yang di tulis oleh Magdalena Zurawski menunjukan bagaimana represi yang di alami oleh protagonis muncul kembali di masa tertentu. Penganalisaan dalam novel ini berdasarkan text-based interprestation. Protagonis dalam novel ini memperlihatkan masalah yang tidak terselesaikan dengan ibunya menjadi penyebab utama represi dalam hidupnya. Masalahnya tidak terselesaikan oleh protagonis dengan ibunya memberikan dampak terhadap karakter lain. karakter pertama yaitu dari saudara perempuan, protagonis menolak untuk berinteraksi dengan saudara perempuannya. karakter kedua yaitu dari lingkungannya, protagonis memilih menjadi siswa yang pendiam karena ada kecemasan dalam dirinya. Kemudian, setting dapat terlihat ketika terjadi penolakan oleh ibu terhadap status protagonist sebagai seorang anak laki-laki serta perlakuannnya terhadap lingkungan. Di sisi lain, setting yang mendukung membuat protagonist mencari jalan lain agar dirinya di anggap yaitu melalui menulis puisi sebagai bentuk pertahanan dirinya. Selain itu, penganalisaan unsur-unsur sastra tersebut juga dikaitkan dengan konsep Repression oleh Sigmun Freud yang mengemukakan bahwa repression adalah salah satu pertahanan diri individu untuk menolak masalah dari alam sadar manusia. Kemudian, pembahasan ini di lanjutkan dengan konsep dari Sigmun Freud the Return of the Repressed yaitu sebuah situasi dimana apa yang di tekan akan muncul kembali dalam bentuk lain. Penganalisaan novel yang berjudul The Bruise (2008) menunjukan apa yang di tekan oleh individu terhadap suatu masalah yang tidak terselesaikan muncul kembali dalam bentuk puisi   Kata Kunci: Protagonist, Repression, the Return of the Repressed, Puisi
EGALITARIANISM IN KATHRYN STOCKETT’S NOVELTHE HELP(2009) Ary Tuessonwily, Kurnia Ningsih, Delvi Wahyuni (p: 1-10)
English Language and Literature Vol 2, No 1 (2013): SERIE : A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ell.v2i1.2388

Abstract

Abstrak   Tujuanpenelitianiniadalah (1) menganalisasejauhmananovelinimerefleksikanegalitarianism, (2) menunjukkankontribusielemenfiksi (karakterdan seting) dalammengungkapegalitarianismdalamnovelini. Data penelitianiniadalahtekstertulis yang dikutipdarinovel. Kutipantekstersebutkemudiandiinterpretasidandianalisadengan elemen fiksi (karakter dan seting) dan dikaitkan dengankonsep egalitarianism yang dikemukakanolehRichard Arnerson.Hasilanalisamenunjukkanbahwaprotagonismelakukantindakan-tindakanseorang egalitarian untuk melindungi hak dan mengangkat status orang kulit hitam atau minoritas di lingkungannya yang rasis. Keingingankuatuntuk mencapaitujuantersebutterefleksikan melalui tindakan-tindakan yang bertentangan dengan ideologi serta kepercayaan yang dianut oleh para mayoritas pada umumnya.   Key words: Egalitarianism, egalitarian, majorities, minorities, belief, ideology.
THREE FACES OF CROW: THE ARCHETYPAL FIGURES IN TED HUGHES’ POEMS CROW BLACKER THAN EVER Bisma Indar Ekalaya, Delvi Wahyuni (p: 11-24)
English Language and Literature Vol 2, No 1 (2013): SERIE : A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ell.v2i1.2389

Abstract

Karakter merupakan salah satu aspek terpenting dalam pengembangan dan jalannya ide utama pada suatu karya sastra. Tidak terkecuali pada puisi. Makalah ini ingin melihat bagaimana subjek utama dalam ketiga puisi dari Crow Blacker Than Ever, Crow’s Fall, dan Crow’s Nerve Fail oleh Ted Hughes memperlihatkan pentingnya faktor pengkarakteran secara arketipal. Melalui sudut pandang speakers, dapat diperoleh bahwa ketiga puisi tersebut memiliki satu subjek yang sama, yaitu the Crow. The Crow mempraktekan satu karakter arketipal yang dominan pada satu puisi, selagi subjek yang sama berubah menjadi karakter arketipal lain pada puisi lainnya. Penganalisaan terhadap ketiga puisi ini menggunakan teori arketip yang dikemukakan oleh pakar psikologi analitikal asal Swiss, Carl Gustav Jung. Pendekatan-pedekatan penganalisaan juga mencakup pada teori yang ditelurkan oleh Jung, ketidaksadaran kolektif (collective unconscious) dan arketip. Analisis ini dilakukan terhadap teks, dan juga dengan mengaplikasikan pendekatan dengan menginterpretasi imagi-imagi dan simbol-simbol yang dapat ditemui di sepanjang puisi. Pendekatan secara psikologis dan berbau mitologi juga diterapkan demi interpretasi penganalisaan. Penganalisaan terhadap ketiga puisi ini memperlihatkan pentingnya sifat-sifat serta karakteristik karakter arketipal yang ditampilkan subjek terhadap situasi yang ada di dalam karya-karya sastra.
TYPES OF SEMANTIC AMBIGUITY FOUND IN THE EDITORIALS OF JAKARTA POST DAILY NEWSPAPER Dimple Kapadia, Jufrizal (p: 67-76)
English Language and Literature Vol 2, No 1 (2013): SERIE : A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ell.v2i1.2394

Abstract

Ambigu merupakan fenomena dalam penggunaan bahasa yang merujuk kepada suatu kata atau ungkapan yang memiliki makna lebih dari satu. Makalah ini bertujuan untuk menemukan jenis-jenis ambigu yang terdapat di dalam tajuk (editorial) pada surat kabar harian The Jakarta Post. Data penelitian ini diambil dari tajuk yang terdapat pada 10 edisi surat kabar The Jakarta Post yang diterbitkan pada bulan November dan Desember 2012. Dari 10 edisi tersebut, diperoleh 113 penggunaan ambigu yang terbagi kepada ambigu leksikal (kata) dan ambigu struktural (frase atau kalimat). Pengelompokan ambigu kepada leksikal dan struktural merujuk kepada teori jenis ambigu yang dikembangkan oleh Kent Bach (2009). Dari hasil analisis data, ditemukan bahwa ambigu berjenis struktural lebih sering digunakan dengan frekuensi 60 kali (53,10%). Sementara itu ambigu leksikal digunakan sebanyak 53 kali (46,90%). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ambigu yang terdapat dalam tajuk surat kabar The Jakarta Post lebih sering disebabkan oleh penyusunan kata-kata dalam frase atau kalimat yang berpotensi menyebabkan interpretasi ganda dari pembaca.   Kata Kunci:    Ambiguity, lexical ambiguity, structural ambiguity, newspaper editorial
FORMS AND TYPES OF EUPHEMISM FOUND ON SITES OF TEMPO.CO AND YESS-ONLINE.COM Cardova Efendi, Rusdi Noor Rosa, Delvi Wahyuni (p: 25-33)
English Language and Literature Vol 2, No 1 (2013): SERIE : A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ell.v2i1.2390

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk dan tipe-tipe pemakaian kata pelembut atau eufemisme di media online. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif untuk menganalisis data dalam bentuk tertulis, serta menggambarkan dan mengolah data berdasarkan situasi. Data pada penelitian ini diperoleh dari berita di alamat website Tempo.co and Yess-online.com dari bulan April 2013 and May 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tempo.co terdapat 11 bentuk ungkapan eufemisme terdiri dari bentuk compounding, derivation, acronym, slang, loan words, particularization, implication, metaphor, metonym, irony dan litotes. Sedangkan di yess-online.com terdapat 9 bentuk kata eufemisme yang terdiri dari bentuk compounding,, slang, loan words, particularization,  implication, metaphor, irony, litotes dan hyperbole. Sedangkan untuk tipe-tipe kata eufemisme, terdapat dua tipe yakni
EUPHEMISM FOUND IN OPINION COLUMN OF THE JAKARTA POST NEWSPAPER Dita Sukma Sari, Muhd.Al-Hafizh (p: 77-82)
English Language and Literature Vol 2, No 1 (2013): SERIE : A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ell.v2i1.2395

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis, arti, dan fungsi eufemisme yang digunakan dalam Opini Kolom surat kabar Jakarta Post. Data tersebut dikumpulkan dari Opini Kolom Berita 'Artikel di koran Jakarta Post. Data dianalisis melalui proses mengkategorikan, menganalisis dan mengambil kesimpulan tentatif. Instrumen utama adalah peneliti sendiri, di sini, peneliti mengamati berita dan menggunakan catatan lapangan untuk menulis beberapa poin utama berita pendapat pada bulan Juni 2013.Sebagai hasilnya, peneliti menemukan bahwa temuan utama dari makalah ini adalah peneliti menemukan sepuluh jenis eufemisme: akronim dan singkatan, hiperbola, metafora, metonimi, teknik asosiatif, berbelit-belit, penolakan, dan synecdoche. Kedua, peneliti menemukan. Ketiga, peneliti menemukan enam fungsi eufemisme: untuk meyakinkan, untuk memesan, untuk menginformasikan dan mengkritik.   Key words: euphemism, type of euphemism, meaning of euphemism and function of euphemism
THE WHITE CLAIM IN ANDREW McGAHAN’S NOVEL THE WHITE EARTH (2004) Desi Karlina, An fauzia Rozani Syafei (p: 34-43)
English Language and Literature Vol 2, No 1 (2013): SERIE : A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ell.v2i1.2391

Abstract

Makalah ini adalah hasil penganalisaan novel Andrew McGahan yang berjudul The White Earth (2004). Permasalahan yang dibahas adalah bagaimana orang-orang pendatang (settler) menuntut hak mereka terhadap tanah dari tuntutan Native Title yang menyatakan bahwa pemerintah mengakui hukum dan undang-undang tentang aborigines. Tanah yang ditutntut merupakan hak aborigine karena itu adalah tanah budaya. Orang-orang white (settler) sangat rakus dengan kekuasaan khususnya tanah. Mereka menuntut hak mereka terhadap tanah tersebut karea menurut mereka tanah itu menjadi miliknya sebab mereka telah lama berkuasa dan bercocok tanam. Penelitian ini menggunakann konsep ideology dari Allhuthsser dan white supremacy. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan fictional devices seperti plot, setting dan karakter untuk mengemukan cara dan usaha yang dilakukan untuk mempertahankan harta dan tanah. Hasil dari penganalisaan ditemukan bahwa karakter menuntut property dari dua aspek, yaitu dari pemerintahan dan keluarga. Dari sisi permerintahan, menuntut property dengan cara melawan hukum dan undang-undang. Menyuarakan pendapatnya kepada pemerintah dengan tulisan-tulisan. Dia juga berusaha menyembunyikan fakta-fakta tentang aborigine seperti waterholes, bora rings, yang merupakan tempat aborigine menghabiskan waktunya.  Dari sisi keluarga, dia mengusir anaknya karena dia melawan dan menolak sifat-sifat ayahnya yang rakus akan harta. Selain itu, dia juga memanfaatkan keadaan temannya yang lagi sakit demi kepentingan harta. Mewarisi harta kepada keponakannya juga dia lakukan untuk menjaga supaya harta dia tetap hidup dan dijaga.  
TYPES OF TABOO WORDS FOUND IN THE MOVIE LAW ABIDING CITIZEN BY RUPERT AMES, CLARENCE DARBY, NICK RICE, AND CLYDE SHELTON Dozaria Yuliana, Rusdi Noor Rosa (p: 83-89)
English Language and Literature Vol 2, No 1 (2013): SERIE : A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ell.v2i1.2396

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan jenis-jenis kata tabu yang digunakan oleh karakter-karakter dalam film Law Abiding Citizen. Sumber data dikumpulkan dari skrip film dan fokus analisis jenis kata tabu ditujukan pada karakter utama film tersebut. Dari hasil analisa karakter-karakter utama dari  film tersebut meggunakan jenis kata, yaitu tabu kecabulan (taboo of obscenity), tabu ketidaksopanan (taboo of vulgarity), dan tabu tidak senonoh (taboo of profanity). Penulis mengumpulkan data sebanyak 53 data yang digunakan di dalam percakapan. Sebanyak 33 data berjenis kata tabu kecabulan (taboo of obscenity). Sementara itu sebanyak 13 data yang termasuk kedalam kata tabu berjenis tabu ketidaksopanan (taboo of vulgarity), dan sebanyak 7 data tabu yang termasuk kedalam tabu tidak senonoh (taboo of profanity). Dari hasil analisis kata tabu yang digunakan oleh by Rupert Ames, Clarence Darby, Nick Rice, And Clyde Shelton dalam film Law Abiding Citizen penulis menyimpulkan bahwa tipe kata tabu yang paling sering digunakan adalah kata tabu berjenis kecabulan (taboo of obscenity), karena dalam film Law adibing Citizen penutur lebih sering megekspresikan kemarahan.   Kata Kunci : Taboo Words, Movie “Law Abiding Citizen”.

Page 1 of 1 | Total Record : 9